Senin, 25 Januari 2010

Resensi Buku dan Film

Canting Cantiq

Judul novel : Canting Cantiq
Pengarang : Dyan Nuranindya
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis :
Melanie Adiwijoyo merupakan anak tunggal dari pengusaha ternama. Hal ini membuat ia memiliki hidup yang sempurna. Segala kebutuhan yang ia perlukan pasti dipenuhi. Sedari dulu cita-citanya adalah menjadi model internasional. Tetapi impiannya hancur saat mengetahui ayahnya bangkrut dan membuat Mel terpaksa meninggalkan Jakarta dan tinggal di Jogja bersama Eyangnya yang bernama Eyang Santoso.
Di Jogja ternyata Eyang Santoso tidak tinggal sendirian. Ia tinggal bersama anak-anak kos yang memiliki penampilan aneh-aneh, mulai dari Dara, cewek tomboy yang ternyata bekerja sebagai penyiar radio dan memiliki rambut yang di-highlight pink. Ada Saka, cowok yang berpenampilan tradisional ala Jawa. Ada Ipank, anak yang hobi mendaki gunung dan memiliki sifat yang temperamental. Ada Jhony yang berambut kribo dan buta warna. Juga Aiko, cewek pendiam berwajah oriental yang hobi memakai minyak telon.
Ada juga Dido, cowok aneh berkacamata tebal dan berambut jingkrak seperti Fidi Dido dan Bima cowok ganteng yang pendiam. Mel juga bertemu dengan seorang desainer kebaya terkenal bernama Aryati Sastra yang nantinya akan sangat mempengaruhi kehidupan Mel.
Apakah Mel akan sanggup meninggalkan kehidupan shopping, salon dan teman-teman cantiknya dan hidup mandiri di lingkungan barunya ?

Resensi novel Canting Cantiq dari kami :

Hal positif yang kami dapat dari novel ini :
Novel ini memberi pesan moral bahwa kita harus hidup dengan mandiri dan tidak boleh salalu bergantung pada orang lain. Kita juga tidak boleh memilih-milih teman. Kita juga tidak boleh boros dan tifak boleh menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak penting.

Menurut kami, novel ini cocok bagi para remaja. Sesuai dengan rating-nya yaitu novel ini merupakan novel teenlit. Isi novel ini juga memberi hal positif pada para pembaca muda. Hal-hal positif tersebut antara lain seperti yang sudah kami sebutkan tadi
30 Hari Mencari Cinta
.
Judul Novel : 30 Hari Mencari Cinta
Pengarang :Nova Riyanti Yusuf
Penerbit : Gagas Media

Sinopsis : Gwen, Olin, dan Keke adalah tiga sahabat baik, yang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda, yang tinggal bersama di satu kontrakan. Setelah dipermalukan oleh Barbara, cewek popular yang menganggap mereka bertiga cewek-cewek kuper yang lesbian karena mereka hanya mempunyai satu teman laki-laki yaitu Bono, mereka memutuskan untuk membuat resolusi. Mereka merubah penampilan, belajar menari, belajar bertingkah laku, namun sekali lagi mereka kembali dipermalukan di depan Barbara. Saat mereka sedang saling menyalahkan satu sama lain, mereka malahan membuat satu taruhan: mencari pacar dalam waktu satu bulan.

Keke, cewek enerjik yang suka olahraga ini, bertemu dengan Brian. Walaupun Brian sering mengumbar cinta, tetapi sebenarnya dia mempunya maksud tidak baik terhadap Keke.

Olin, wanita berwajah Tionghoa dan paling feminin dari mereka bertiga, bertemu dengan seorang pria bernama Erik yang kebetulan mempunya banyak kesamaan dengannya, seperti kegemaran pergi ke salon dan kecintaannya pada F4.

Gwen, seseorang yang tomboy dengan tubuh agak berisi, hanya bisa menemukan satu nama di otaknya: Axel, yaitu mantan pacarnya. Namun karena teman-temannya yang lain sudah mendapat teman kencan, akhirnya Gwen terpaksa mencoba kembali berdekatan dengan Axel.

Namun akhirnya, tak ada satupun dari mereka yang berhasil mendapatkan pacar dalam 30 hari. Keke akhirnya menyadari bahwa Brian bukan pria yang baik, Olin akhirnya mengetahui bahwa Erik adalah seorang homoseksual, dan Gwen akhirnya sadar bahwa dia tidak akan pernah sabar menghadapi Axel. Mereka pun menyadari, kebahagiaan bisa mereka dapat walau mereka hanya bertiga.


Tokoh

Gwen : tomboy dan ceplas-ceplos

Olin : feminin dan sering telat mikir

Keke : enerjik dan hobi olahraga

Bono : lucu dan polos

Barbara : populer, namun sombong

Axel : jorok dan sering terlambat

Erik : metroseksual

Brian : playboy


Resensi :
Menurut kami, novel ini memiliki jalan cerita yang bagus dan kompleks, bahkan novel ini pernah dijadikan film layar lebar. Namun menurut kami novel ini tidak cocok untuk remaja karena adanya event percintaan dalam novel ini.

Hal positif yang bisa didapat dari novel ini :
Kita seharusnya lebih menghargai sahabat-sahabat kita dibanding pacar, karena sahabat adalah orang yang lebih mengenal kita dibanding siapapun dan selalu mau membantu kita. Saat kita sedang ada masalah dengan pacar kita, sahabat kita lah yang membantu. Jadi, hal positif yang kita dapat dair novel ini adalah : kita haru lebih menghargai sahabat kita.

Sherlock Holmes

Holmes merupakan seorang detektif. Bekerja sama dengan Watson, sahabatnya, ia mencoba mengungkap misteri tentang Lord Blackwood, musuhnya dalam seri kali ini. Lord Blackwood memberi ajaran sesat pada rakyat Inggris mengenai kebangkitan setelah mati.
Dalam seri kali ini, Holmes bertarung lebih hebat dari sebelumnya dan mengungkap bahaya yang dapat mengancam negara tersebut.

Resensi :
Adegan action dalam film ini sangat bagus dan terkesan sangat nyata dan menegangkan. Jalan cerita pun sangat susah ditebak sehingga membuat para penonton semakin penasaran dan tertarik dengan jalan ceritanya.
Namun menurut kami rating film ini kira-kira adalah untuk 14 tahun ke atas karena ada sedikit adegan percintaan dan cerita yang cukup kompleks dan agak susah untuk diprediksi dan harus dicermati untuk benar-benar mengetahui ceritanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar